Lika-liku Bisnis Kuliner

Market+ Magazine Edisi 70, oleh Dr. Maria. R. Nindita Radyati

Ada beberapa karier yang menarik dalam bisnis kuliner, dan berikut karier yang bisa Anda pilih.

  • Chef dan Head Cook:perannya adalah mengembangkan resep; merencanakan menu; melatih staf restoran; dan menjadi koki restoran, keluarga, ataupun selebritis
    • Food service manager: bertanggung jawab atas kelancaran restoran sehari-hari, mulai dari penyiapan makanan dan minuman; penyajian dan penyampaian kepada konsumen; sampai pengawasan terhadap stok persediaan bahan baku serta kesehatan dan keselamatan karyawan di restoran.
    • Bakers: mempunyai spesialisasi membuat roti, cake, dan makanan penutup.
    • Caterers: menyediakan katering untuk masyarakat UMUM di luar restoran,
     Konsultan kuliner: profesi yang sedang tren, yaitu yang memberikan konsultan tentang pembuatan menu, rnembangun restoran (layout, tema, keunikan, lokasi, komposisi karyawan, dli.), resep makanan, dll. Banyak konsultan kuliner yang terkenal di Indonesia, seperti Nanan Wiryono dan Adrian Aryo Bismo (Chef. AB).

Jika Anda ingin memulai bisnis kuliner dengan membuat kafe, restoran, warung, food truck, atau lainnya, ada beberapa aspek dasar yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:

Manajemen, Peluang Bisnis, dan Value Chain. 
Untuk aspek manajernen, buatlah rencana bisnis yang detail; buat market research yang balk; piiih lokasi strategist buat pembagian tugas yang jelas antara koki, marketing, den keuangan; serta jangan malas menggunakan media sosial untuk promosi.
Dalam aspek petuang bisnis, perlu diperhatikan selera konsumen, tren yang ada, pesaing yang ada. Untuk aspek value chain, perlu dipikirkan siapa dan di mana pemasok bahan baku, pemilihan koki yang tepat, keberanjutan bahan baku, dan efisiensi proses produksi makanan.

Selain itu, ada beberapa tips lain yang penting diketahui.

  1. Cari partner yang punya passion, ketekunan, dan kerendahan hati. Minimal Anda harus mulai bertiga, yaitu harus ada koki, ada yang khusus menangani keuangan, dan khusus untuk pemasaran.
    2. Manfaatkan konteks lokal untuk menjamin suplai bahan baku dan sesuai selera konsumen setempat, misainya dengan menggunakan bahan baku dan bumbu lokal.
    3. Pertahankan keaslian keunikan Anda.
    4. Harus konsisten dalam rasa, ketersediaan makanan, dan komposisi makanan. Ingat, selalu ada risiko bahwa suatu saat bahan baku tidak selalu tersedia di pasar saat Anda rnembutuhkan.
    5, Selalu inovatid dengan perkebangan tren baru.
    6. Selalu siap dengan keluar-masuknya pegawai, karena mencari pegawai yang terampil dan setia tidalah mudah.
    7. Jangan takut dengan kompetisi. Kompetisi baik untuk pengembangan bisnis Anda, kompetisi harus memotivasi Anda untuk terus berinovasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top