Pendidikan vs. Belajar

on Market+ Magazine 66th Edition – Page 20 – May 2015 by Maria R. Nindita Radyati, Ph. D, Dip. Cons., Dip. PM

Apa perbedaan antara pendidikan dan belajar? Belajar mempunyai karakteristik: rasa ingin tahu, dilakukan secara aktif oleh orang yang belajar dan intrinsic (berasal dari ‘dalam’/merupakan sifat yang tak terpisahkan dari seseorang). Sedangkan pendidikan karakteristiknya: ada kurikulum, pasif (karena disampaikan oleh guru), dan ekstrinsik (berasal dari luar).

Terdapat beberapa jenis pendidikan, yakni: formal, non-formal dan informal.

Sekolah SD – SMA, dan S1 – S3 adalah contoh pendidikan formal, yakni ada kurikulum, terstruktur, sistimatis, ada gelar, aturan dan hukumnya.  Kursus, training, dan bimbingan belajar adalah contoh pendidikan non-formal, yakni dipandu oleh instruktur, juga mempunyai kurikulum tetapi tidak memberikan gelar. Sedangkan pendidikan informal dapat diperoleh dari orang-tua, masyarakat, dan menurut saya termasuk dari Mr.Google.

Sekarang banyak sekali tersedia open course di dunia maya yang dapat dipergunakan gratis untuk meningkatkan kapasitas intelektual kita. Misalnya yang disediakan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology), Boston: MIT OpenCourse Ware; Harvard University: Harvard Open Courses.

Namun banyak miliuner tidak menyelesaikan pendidikan formal, tetapi bisa kaya raya. Misalnya: Mark Zuckerberg pencipta Facebook dropout dari Harvard University di semester dua; Michael Dell pencipta computer Dell dropout dari University of Texas; Bill Gates pencipta “Microsoft”, dropout dari Harvard University; Steve Jobs pencipta Apple dropout dari Reed College di Protland, Oregon; dan Jan Koum pencipta WhatsApp dropout dari San Jose State University.

Ternyata rahasia sukses para dropout tersebut adalah tidak pernah berhenti belajar dan beraktivitas. Selama masih jadi mahasiswa ternyata mereka punya kebiasaan (intrinsic dalam diri) untuk disiplin, tekun berinovasi, rasa ingin tahu yang besar, keberanian mengambil resiko, dan stamina pantang menyerah.

Selain itu mereka mempunyai satu kesamaan, yakni mulai beraktivitas menciptakan produk fenomenalnya pada saat masih menjadi mahasiswa di kampus, kemudian baru dropout setelah ciptaannya menjadi sesuatu.

Nah, kalau anda merasa kurang mempunyai kebiasaan dan ciptaan yang telah/sedang dirintis seperti mereka, sebaiknya ikuti pendidikan formal saja.

Apa manfaat pendidikan? Pendidikan adalah alat (tools) yang sangat berguna untuk menghadapi tantangan/menyelesaikan persoalan yang dihadapi saat ini dan memanfaatkan peluang di masa yang akan datang.

Jika anda masih bingung memilih jurusan pendidikan apa yang akan anda ambil, ada beberapa tips untuk memilih pendidikan tinggi setamat SMA, diantaranya:

  1. Cermati reputasi lembaga pendidikan yang dituju, materi perkuliahan yang ditawarkan, dan biayanya
  2. Pikirkan prospek karier lulusan jurusan yang anda minati
  3. Cari info sarana transportasi menuju ke sana
  4. Jika anda harus terpisah dari orang tua/keluarga, selidiki keadaaan akomodasi di sekitar kampus, cari lingkungan yang aman, bersih, biaya terjangkau, fasilitas WIFI serta sinyal data, karena saat ini internet sudah menjadi kebutuhan.
  5. Jika anda masih bingung menetapkan minat, cobalah bertanya dengan pihak kampus tentang jurusan yang membuat anda tertarik, jika pihak kampus sangat menguasai informasi tentang jurusan tersebut akan tetapi anda tidak betah mendengarkan/berdiskusi tentang jurusan tersebut kurang dari 10 menit, mungkin bukan di situ minat anda.
  6. Pertimbangkan segala kemungkinan, apakah pendidikan formal, non-formal; universitas terbuka atau tertutup.

Perlu diingat bahwa kesuksesan dalam hidup tidak ditentukan hanya dari pendidikan, tetapi dari kemauan untuk tidak pernah berhenti belajar, serta 10 karakteristik di bawah ini:

  1. Menekuni bidang yang dicintai
  2. Keberuntungan = persiapan matang + kesempatan
  3. Hidup hemat
  4. Rendah hati
  5. Berani ambil resiko dan persiapkan rencana mitigasi resiko
  6. Pantang menyerah
  7. Rajin bekerja dengan hati tulus
  8. Menjadi pemimpin yang melayani
  9. Pilih dan Kerjakan yang tersulit
  10. Selalu berfikir positif

Orang menjadi sukses karena tidak pernah berhenti belajar, tetapi orang berpendidikan tidak akan sukses kalau berhenti belajar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top